"Aku coba berfikir ke depan, kalau aku emosi yang rugi bukan aku saja melainkan banyak pihak. Dengan kejadian ini aku sering nangis dan berpikir dengan kru dan manajemen bagaimana nasibnya nanti. Gimana anak, dan istrinya yang baru lahir. Kalau aku emosi, dan tidak melihat sekeliling, dari dulu memang ST12 sudah bubar," ujar Pepep saat jumpa pers di basecamp ST12, Jl Stasiun Timur 12, Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/10).
Selain memikirkan banyaknya pekerja yang bergantung terhadap kelangsungan ST12, Pepep juga tidak lupa melihat sosok para fans ST12 yang tergabung dalam ST Setia.
"Aku juga selalu memikirkan ST Setia. Semuanya, apa yang mereka lakukan tidak bisa dibayar dengan uang. Selama ini mereka sudah memberikan support kepada kami," tutup Pepep.
Selain memikirkan banyaknya pekerja yang bergantung terhadap kelangsungan ST12, Pepep juga tidak lupa melihat sosok para fans ST12 yang tergabung dalam ST Setia.
"Aku juga selalu memikirkan ST Setia. Semuanya, apa yang mereka lakukan tidak bisa dibayar dengan uang. Selama ini mereka sudah memberikan support kepada kami," tutup Pepep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar