Empat pasangan tersebut maju dari jalur perseorangan. Salah satunya adalah Charly Van Houten yang berpasangan dengan Muhtarom. Selain itu, Uus Kudus - Abdul Rohman, Nandang - Ahmad Juansyah, dan Wati Krisnawati - Erri Syafrudin juga gugur. "Mereka tidak mampu memenuhi batas persyaratan tiga persen dukungan suara," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Garut, Aja Rowikarim, Rabu, 3 Juli 2013.
Menurut Aja, empat pasangan itu tidak menyerahkan kekurangan berkas dukungan. Selain itu, penyerahan berkas dukungan juga masih kurang dari batas yang ditentukan atau dua kali lipat dari kekurangan hasil verifikasi tahap awal. Sementara satu pasangan batal karena wakilnya yakni Abdul Rohman, mengundurkan diri dari pencalonan. "Sisanya sepuluh pasangan dari perseorangan akan diumumkan nanti 6 Juli apakah berkas dukungannya lolos atau tidak," ujar Aja.
Aja menuturkan komisi pemilihan telah memulai tahapan bagi para bakal calon, diantaranya pemeriksaan kesehatan dan psikotes di RSUD dr. Slamet, Garut. Hasil pemeriksaan akan diumumkan pada 22 Juli mendatang. Sementara bagi sepuluh calon dari jalur perseorangan akan menempuh tahapan verifikasi data diri.
Pada verifikasi ijazah, banyak bakal calon yang ijazahnya harus diperbaiki, contohnya, ijazah dari luar Garut tetapi dilegalisasi oleh Dinas Pendidikan Garut. Ada juga yang tidak punya ijazah lantaran hilang. Bakal calon yang memiliki masalah ijazah, diberi waktu perbaikan sampai 6 Juli 2013. "Ijazah harus jelas legalitasnya dan harus dilegalisasi di sekolah atau daerah sekolah asalnya. Jika ijazah dinyatakan hilang, bakal calon harus memiliki surat pengganti ijazah," ujar Aja. Pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Garut rencananya digelar pada 8 September 2013 mendatang.
